Berbicara tentang jurusan di kuliah, pasti banyak lulusan SMA/SMK/SMF yang tertarik untuk bertanya tanya atau mungkin sekedar observasi kira-kira jurusan kuliah mana yang bakal mereka ambil. Tentunya, sedikit banyak dari mereka penasaran dengan beberapa jurusan, secara PD aku bakal anggap beberapa dari kalian penasaran dengan jurusan farmasi. Jurusan obat? Jualan obat? Isinya perempuan semua? Kerja hanya di apotek?. Mungkin itu yang akan muncul pertama kali ketika berkenalan dengan jurusan farmasi. Ya, farmasi memang belajar mengenai obat, mulai dari bagaimana akan merancang sebuah obat hingga bagaimana obat itu dapat sampai di tangan konsumen atau pasien secara tepat. Tentunya ada banyak ilmu yang dipelajari dan diperlukan. Secara umum, farmasi banyak menerapkan ilmu kimia dan biologi, kemudian juga menggunakan penerapan ilmu fisika, matematika, ekonomi, hukum dan ilmu ilmu terapan lain. Mulai dari bagaimana merancang suatu molekul obat. Ketika seorang peneliti akan merancang obat, tentu mereka harus tahu obat apa yang akan di rancang, untuk penyakit apa, dan bagaimana obat yang didesain tersebut bisa digunakan oleh masyarakat. Sehingga anak farmasi belajar tentang elusidasi struktur, kimia analisis, kimia medisinal, biokimia, bioanalisis, dan masih banyak sekali ilmu ilmu yang mendukung. Setelah obat yang dirancang selesai, maka kita mempelajari bagaimana obat ini dapat sampai ditangan masyarakat dengan kualitas yang bagus, harga terjangkau, menenuhi permintaan masyarakat dan mudah di dapat. Proses selanjutnya ini, biasanya dilakukan oleh industri farmasi. Mereka menyiapkan suatu desain obat menjadi obat yang siap di konsumsi. Oleh karena itu, farmasi juga belajar ilmu manajemen, fisikakimia, sosial-ekonomi, dan hukum. Selanjutnya adalah bagaimana memberikan obat secara tepat kepada pasien, kita bisa melihat gambarannya dari praktek kefarmasian di apotek, rumah sakit, klinik dan puskesmas. Obat A dapat memberikan efek yang berbeda ketika digunakan oleh dua orang yang berbeda. Setiap orang sudah ada dalam kondisi masing-masing, dan obatnya belum tentu cocok untuk orang lain. Gambaran tersebut cocok untuk menggambarkan bagaimana kondisi seseorang sangat mempengaruhi kinerja dan efek dari suatu obat. Disinilah mengapa kita mempelajari tentang farmakokinetik, farmakodinamik, farmakologi, farmakoterapi, konseling, komunikasi, hukum dan lain-lain.
Jadi setelah membaca sedikit penjelasan yang cukup rumit di atas, maka dapat disimpulkan bahwa farmasi tidak hanya sekedar tentang jual menjual obat, tapi ada banyak aspek yang bisa menjadi kesempatan bagi pharmacist untuk berkarya. Kalau ditanya belajar di farmasi susah tidak? Saya jawab susah. Banyak hafalannya? Tentu iya tapi tidak melulu hafalan, hitung menghitung juga banyak. Tapi jangan khawatir, kita semua belajar dari awal kok.
Kuliah S1 farmasi memakan waktu normalnya empat tahun (kadang ada yang 3,5 tahun) dengan gelar S.Farm, dan ditambah kuliah profesi apoteker (jika ingin mendapat apoteker) selama 1 tahun dengan gelar Apt. Di setiap minggunya mahasiswa farmasi akan ketemu praktikum di laboratorium dan menulis laporan praktikum. Secara umum, rutinitas mahasiswa farmasi sama dengan mahasiswa jurusan lain. Jadi jangan khawatir bagi yang seneng di organisasi dan kegiatan ekstra, tetap ada banyak waktu untuk belajar yang lain-lain.
Belajarnya sudah susah, terus besok nyari kerjanya susah tidak?
Nah, salah satu yang membuat writers seneng adalah ladang kerjanya anak farmasi itu luas, tahu sendirikan anak farmasi belajar banyak ilmu. Mulai dari ranah penelitian bisa kerja di LIPI, dosen, dan lembaga riset yang lainnya. Buat yang senang kerja di bidang pengabdian/sosial, bisa gabung dengan beberapa program kementrian kesehatan seperti pencerah nusantara dan nusantara sehat. Di bidang klinis, bisa bekerja di apotek, puskesmas, rumah sakit, dan klinik sehat. Wirausaha, kita bisa membuat klinik kecantikan, bisnis alat kesehatan. industri kecil obat, suplemen, herbal, bahkan makan dan minum. Di bidang produksi, bisa bekerja di industri obat dan nonobat, dan di bidang distributor bisa menjadi pedagang besar farmasi (PBF).
Nah, kalau sudah mantap menjadikan farmasi sebagai salah satu pilihan jurusan, yang harus dipersiapkan adalah semangatnya nih. Belajar ilmu farmasi itu tidak bisa hanya sistem kebut semalam, karena banyak yang dihafal, dimengerti dan dilogika.
0 comments:
Post a Comment