Ada yang sering denger kata-kata TPHP ngga, nih? Itu nama apa, ya? Mungkin di antara kalian baru sedikit yang pernah denger, ya? PHP-nya bukan baper-baperan karena doi loh ya, hahaha tapi TPHP itu salah satu jurusan di UGM, yang kepanjangannya adalah Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Wajar kalau pada jarang denger, soalnya cuma UGM yang punya jurusan ini. Lah, kok bisa? Makanya baca sampai selesai, ya! ;)
Okay, sekarang dari fakultasnya dulu nih. Jadi, TPHP itu termasuk dalam Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Apa bedanya sama Fakultas Pertanian? Simpelnya, Fakultas Pertanian menangani segala tetek-bengek di mana proses bertani itu dimulai. Seperti budidaya tanamannya, pencegahan perkembangbiakkan hamanya, teknologi kultur jaringan pada tanamannya, atau hal-hal seputar itu. Yang jelas, tujuan adanya fakultas ini adalah gimana supaya segala produk pertanian yang akan dipanen itu hasilnya berkualitas dan secara kuantitasnya memenuhi.
Nah, lalu bedanya apa dengan Teknologi Pertanian? Kalau fakultas saya itu otomatis menangani segala hasil pertanian pasca panen, jadi ibarat nih ya, tugas fakultas saya tuh terusan dari Fakultas Pertanian.
Misal nih kita udah dapat hasil panen A, B, dan C dengan kualitas yang bagus, emang iya sampai nanti ke konsumen bakal tetep bagus kualitasnya? Pastinya ngga, dong. Pastinya juga sebagian besar perlu pengolahan kan biar jadi produk dan sampai ke kita? Banyak faktor-faktor yang akan mempengaruhi, yang kaitannya lagi-lagi mengenai kualitas, kuantitas, distribusi dan keamanan pangannya. Jadi intinya, kalau Fakultas Pertanian itu ke pra-panennya, kalau fakultas saya lebih ke pasca panennya.
Sip, sekarang mulai masuk nih ke jurusannya. Jadi fakultas saya biasa disingkat FTP. Sementara ini sih yang saya tahu, ngga semua kampus di Indonesia punya fakultas macam ini dan UGM salah satu yang punya.
Jadi FTP itu punya tiga jurusan guys, ada Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB), Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP), sama Teknologi Industri Pertanian (TIP). Simpelnya lagi, kalau di FTP UGM emang cuma adanya tiga jurusan ini tanpa ada program studi apapun di dalamnya. Berhubung saya anak TPHP, ya of course saya bakal bahas itu, hahaha. Yang jelas sih kalau TPB itu berkaitan dengan mekanisasi pertanian, jadi semisal merancang alat yang bisa mempertahankan kadar air produk pertanian biar ngga gampang layu, merancang pengering yang efisien, bikin sistem irigasi yang baik dengan penggunaan alat A atau B, dll. Seputar itu deh, meskipun ada yang lainnya yang juga agak mengarah ke jurusan saya maupun TIP, tapi mayoritas banyak ke arah situnya.
Kalau TIP, yang saya tahu jurusan ini banyak bergerak di bagian “distribusi” dan “sistem”. Seperti bagaimana sistem distribusi pangan yang baik, bagaimana supply chain dan sistem manajemen mutunya, bagaimana kalau ingin menjadikan UKM menjadi sebuah industri menengah yang lebih baik, bagaimana manajemen pelayanannya, dan hal-hal seputar itu. Lagi, tentu saja beberapa mata kuliahnya ada yang mengarah ke jurusan saya maupun TPB.
Nah, sekarang tiba saatnya mengenai jurusan saya, jurusan yang di Indonesia cuma ada satu! Loh kok bisa?
Iya, di universitas lain biasanya namanya Ilmu dan Teknologi Pangan, sebutannya ITP. Atau di beberapa fakultas lain sebutannya THP, Teknologi Hasil Pertanian. Yang jelas kesemuanya emang mirip-mirip, ilmu pokok yang dipelajari adalah Teknologi Pangan, tapi harus diakui kalau TPHP memang lebih spesial! Hahah.
Spesialnya gimana? Bukan karena kita Teknik PHP atau Tipe Perempuan/Pria Harapan Pria/Perempuan loh ya *krik*, tapi karena kita memegang segala aspek teknologi pangan, bahkan yang nyerempet dikit maupun yang agak jauh juga tetep dipelajarin. Jadi kalau ITP itu murni ke ilmu-ilmu seputar pangan, ngga ada mata kuliah semacam teknologi karet dan tembakau yang lebih mirip ke teknologi hasil perkebunan atau peternakan gitu, maupun semacam Perancangan Pabrik yang seperti anak Teknik Kimia banget.
Okay, jadi saya mau cerita dulu kenapa saya bisa masuk TPHP dan alasannya, ya.
Saya tipe orang yang cukup visioner, jadi sejak SMA kelas XI, saya udah mantep nih mau masuk jurusan ini. Kenapa? Karena saya suka biologi sama kimia dan suka liatin inovasi-inovasi produk pangan gitu, asyik aja keliatannya. Meskipun suka biologi sama kimia, saya paham saya ngga suka ilmu murni, saya suka ilmu terapan. That’s why saya ngga milih masuk jurusan biologi atau jurusan kimia. Pasti njelimet sekali (bagi saya), hahaha.
Kebetulan, ayah saya juga menyarankan saya masuk ke jurusan semacam itu, yang bakal terus ada inovasi dan perkembangannya luas, apalagi pangan. Ya sampai kiamat juga butuh makanan, kan? Itu perspektif singkat saat itu aja sih. Alhasil, saya ikut jalur SNMPTN Undangan, TPHP saya jadikan pilihan pertama dong karena saya udah mantep pengen itu, dan akhirnya alhamdulillah saya ketrima SNMPTN Undangan di situ. Dan ketika sudah mulai kuliah di TPHP… jeng-jeng-jeng! Ternyata memang tidak semudah dan se-asyik yang dibayangkan sebelumnya :”)
Waktu SMA itu, saya paling ngga suka matematika dan fisika. Itulah yang jadi salah satu alasan saya milih TPHP karena saya pikir ngga akan banyak mata kuliah semacam matematika dan fisika di TPHP. Ternyata… eng ing eng~ tetep aja cukup banyak :”)
Selain alasan pribadi di atas, ada juga beberapa alasan lain dari sohib-sohib di kampus mengapa mereka pada milih TPHP. Let’s check this out!
1). Suka dunia bisnis/wirausaha, pengen jadi pengusaha tapi sewaktu SMA berasal dari jurusan IPA jadi ngerasa “eman-eman” (sia-sia) ilmunya kalau ambil jurusan IPS padahal udah belajar capek-capek pas di SMA.
2). Indonesia kaya akan hasil pertanian, sayang banget kalau potensi sebesar ini ngga diolah oleh kita sendiri.
3). Suka biologi maupun science lainnya, tapi ngga mau belajar ilmu murni.
4). Pengen jurusan yang prospeknya luas (bisa apa aja) dan dibutuhkan selama manusia hidup.
5). Pengen jurusan yang bisa ngga cuma jadi pekerja, tapi bisa buka usaha sendiri.
6). Pengen jurusan yang bisa dipakai dari daerah kota banget sampai yang pedalaman banget.
7). Pengen jurusan yang menyenangkan dan dekat dengan dunia keseharian, dll.
Yaps, itu beberapa alasan mengapa saya dan teman-teman saya dulu pengen masuk TPHP. Ketujuh keinginan di atas terjawab semua di jurusan TPHP, loh. Jadi, kalau kamu punya kriteria calon pendamping *eh*, bukan bukan, maksudnya kriteria jurusan seperti yang di atas, maka ngga salah deh kalau kalian memilih TPHP.
Q : “Kak, masih ngga percaya di TPHP bisa dapet 7 kelebihan. Masa bisa ngalahin iklan Bank X yang bisa ngasih 5 kelebihan?”
A : “Hah? Hm, oke deh, simak cerita kakak selanjutnya di bawah ini, ya!”
Baiklah, mari kita lanjutkan.
Jadi sebenarnya kita belajar apa aja sih di TPHP? Nah, ini mata kuliah yang saya ambil, ya. Di semester 3 kita baru bisa milih mata kuliah pilihan. Jadi mata kuliah di semester 1 dan 2 itu masih wajib semua, paketan dari fakultas. Di semester 3 nanti baru mulai ada beberapa mata kuliah pilihan yang bisa diambil dan setelah semester 7 itu baru terbebas dari yang wajib jadi murni tinggal milih matkul pilihan (karena yang wajib udah habis). Ini yang pilihan bakal saya kasih tanda (P) yaps.
Semester 1 : Kimia Organik, Kimia Anorganik, Fisika Dasar, Matematika Dasar, Biologi Sel, Sifat Fisik Pangan dan Hasil Pertanian, Pengantar Teknologi Pertanian, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Inggris, Praktikum Fisika Dasar, Praktikum Kimia Dasar, Praktikum Biologi Sel.
Semester 2 : Biokimia, Kimia Fisika, Matematika Terapan, Mikrobiologi Umum, Satuan Operasi I, Sistem Industri Pertanian, Statistika, Bahasa Indonesia, Pancasila, Praktikum Mikrobiologi Umum.
Semester 3 : Ilmu Gizi, Kimia Pangan dan Hasil Pertanian, Satuan Operasi 2, Uji Sensoris, Dasar Ekonomi dan Manajemen, Teknologi Pengemasan (P), Teknologi Pengolahan Teh (P), Teknologi Legum dan Serealia (P), Praktikum Uji Sensoris, Praktikum Kimia dan Biokimia Pangan.
Semester 4 : Mikrobiologi Pangan dan Pertanian (MPP), Alat dan Mesin Pertanian, Ekonomi Teknik, Satuan Operasi 3, Analisis Pangan dan Hasil Pertanian (APHP), Perancangan Pabrik, Teknologi Buah dan Sayur (P), Teknologi Susu (P), Praktikum APHP, Praktikum MPP.
Semester 5 : Evaluasi Gizi dalam Pengolahan Pangan (EGPP), Pengendalian Mutu, Metode Penelitian, Toksikologi dan Keamanan Pangan, Teknologi Karet dan Tembakau (P), Kewirausahaan (P), Teknologi Minyak dan Lemak (P), Praktikum EGPP, Praktikum Satuan Operasi, Kerja Praktek.
Semester 6 : Pengelolaan Limbah, Proses Termal, Rekayasa Proses, Pangan Fungsional (P), Bioteknologi (P), Manajemen Mutu (P), Perencanaan Pangan dan Gizi (P), Regulasi Pangan (P), Praktikum Limbah, Praktikum Rekayasa Proses.
Semester 7 : Seminar (kuliah ama pesentasi doing kok), Teknologi Enzim (P), Teknologi Daging dan Ikan (P), Analisis Pangan dan Hasil Pertanian 2 (P).
Semester 8 : Skripsi!
Yeay, itu mata kuliah yang saya ambil. Sementara beberapa mata kuliah pilihan lain yang ngga saya ambil misalnya Pengembangan Produk, Pengembangan Proses, Fisiologi Pasca Panen, Fortifikasi Pangan, Teknologi Fermentasi, Industri Jasa Boga, Teknologi Bumbu dan Rempah, Mikroindustri, dll.
How? Sekarang udah kebayang belum nih gimana kuliahnya? Yang jelas, harapan saya buat ngga banyak ketemu sama itung-itungan itu salah :”)
Dari mata kuliah di atas, jelas mata kuliah semacam Fisika Dasar, Kimia Fisika, Matematika Dasar dan Matematika Terapan pasti ada hitungannya. Nah, tapi sebagai anak Teknologi Pangan, hitungan juga ditemukan pada mata kuliah seperti Satuan Operasi dan mata kuliah ini penting banget, campuran antara matematika dan fisika gitu. Jadi Satuan Operasi semacam mempelajari perhitungan pada proses pemanasan seperti pasteurisasi, sterilisasi, kondisi proses dari evaporasi, kristalisasi, pengeringan, dan sejenisnya. Sampai 3 jilid tuh satuan operasi, hahahah. Mungkin bagi yang suka hitungan ini asyik karena banyak main kurva-kurvaan atau grafik terus baca tabel-tabel khusus gitu. Mata kuliah alat dan mesin juga banyak itung-itungannya, tapi mirip-mirip satuan operasi.
Ah ya, tapi selain mata kuliah macam Satuan Operasi dan Alat Mesin, mata kuliah semisal Mikrobiologi Pangan dan Pengolahan juga ada hitungannya, tepatnya menghitung jumlah bakteri atau yeast gitu, menghitung perkembangan selnya, menghitung sel yang mati atau hidup, ya semacam itu pokoknya.
Di semester 6 nanti bakal ketemu juga sama Proses Termal, ini itu mirip-mirip Satuan Operasi juga, kayak Satuan Operasi Jilid 4 hahahah, semacam kelanjutannya gitu. Ngga sulit sebenarnya, asal teliti-rajin-logika jalan.
Kalau saya sendiri suka banget mata kuliah semacam Pengendalian Mutu. Di sini udah mulai ngebicarain Quality Control dan Quality Management di suatu industri gitu dan entah kenapa meskipun agak abstrak (karena sistem-sisteman) tapi saya suka. Saya juga suka Bioteknologi, mempelajari macam produk GMO (Genetic Modified Organism) dan produk-produk fermentasi lainnya semisal kefir, kombucha, dll. Saya juga suka Kimia Pangan-Biokimia-Ilmu Gizi, mungkin karena pada dasarnya saya suka yang healthy lifestyle gitu jadi suka ya sama ilmu gizi dan logika seputar itu.
Oh ya kalau ada yang nanya, apa bedanya Rekayasa Proses, Pengembangan Produk, sama Pengembangan Proses? Kalau rekayasa proses itu belajar dari penggunaan software-nya, semisal salah satunya yang sering dipakai di Teknologi Pangan itu RSM, trus belajar juga gimana kalau kita mau memformulasi suatu produk (karena bikin produk baru ngga segampang itu, harus tetep berdasarkan standar dan syarat-syarat tertentu).
Kalau pengembangan produk, kita itu ngga belajar software-nya dan lebih bebas mau bikin produk apa dari bahan apa, alasannya apa, pokoknya kita yang cari dan bikin sendiri, hahaha. Saya nyesel ngga ambil kuliah ini karena sebenarnya asyik banget. Khusus mata kuliah ini, kuliahnya cuma 1 SKS tapi praktikumnya (bikin produknya) itu 2 SKS. Yang bikin asyik dari kuliah Pengembangan Produk ini adalah karena nantinya setelah kita bikin produk, kita juga suruh pameran dan ngejualin produk bikinan kita itu. Seru kan? Terus gimana sama Pengembangan Proses? Nah kalau mata kuliah Pengembangan Proses itu lebih ke itung-itungan, mirip satuan operasi juga hahaha jadi saya pribadi jelas ngga minat.
Then, yang spesial di TPHP dan ngga ada di jurusan Teknologi Pangan lain adalah, kita tuh belajar Perancangan Pabrik. Fyuh, antara seneng dan ngga seneng dengan kuliah ini. Isi kuliahnya jelas mengajarkan kita bagaimana kalau mau mendesain dan mendirikan sebuah pabrik. Mulai dari layout-nya, lokasinya, pemilihan bahan baku, dan sebagainya. Yang bikin saya ngga suka, mata kuliah ini juga sarat akan hitungan karena menghitung kemampuan kapasitas produksi suatu pabrik, menghitung bottle neck suatu proses produksi, menghitung BEP dan nilai-nilai lain yang perlu dicapai industri, perkiraan ekspansi pabrik dan sebagainya, yang entah kenapa bagi saya terasa sulit :’)
Ada ekonomi teknik pula yang itung-itungan. Tapi ini lumayan asyik karena belajar itung-itungannya seputar perkiraan keuntungan, ngitung bunga pinjaman, ya gitu-gitu deh. Kalau Dasar Ekonomi dan Manajemen sih malah banyak teorinya, persis pelajaran Ekonomi waktu SMA yang ada kurvanya tentang permintaan pasar blablabla itu. Dan dosennya dari fakultas sebelah (Fakultas Pertanian), jadi ngga selalu sama materinya setiap tahun karena bisa aja dosennya bukan itu lagi. Sama seperti kuliah Matematika Dasar, Fisika Dasar, Kimia Fisika, Kimia Organik-Anorganik, dan Statistika. Karena dosennya dari luar (dari FMIPA), makanya materinya ngga selalu sama karena dosennya yang ngajar bisa beda tiap tahun.
Nah sampai sini dulu gimana nih, udah pada tertarik belum kalau liat dari mata kuliahnya?
Q : Kalau secara peluang kerja gimana, Kak?
A : Okay, mungkin ini yang paling ditunggu-tunggu ya? Gimana sih prospeknya?
Yang jelas, bisa banget di industri pangan. Bisa di bagian Quality Control, bagian Research and Development, jadi auditor internal suatu perusahaan atau instansi pemerintah, kerja di BUMN yang ada departemen khusus pangannya, jadi wirausaha, jadi peneliti, dll. Jadi yang spesial dari anak Teknologi Pangan adalah, kita dapet ilmu komplit tentang HACCP juga (Hazard Analysis Control gitu, yang menjamin aman tidaknya suatu produk yang akan dikeluarkan dan pasti semua usaha atau industrI perlu ini biar bisa dipasarkan dan dapet label dari BPOM). Mau ngga mau perlu diakui bahwa ini merupakan poin plus kalo kita ngelamar kerja (ini kata senior yang udah kerja di industri).
Why? Seperti yang saya bilang, ngga semua jurusan dapet. Kalau jurusan Gizi misal, mereka mungkin dapet kuliah semacam Ilmu Gizi FK (jelas lah), pangan fungsional, kimia pangan, dan fortifikasi. Lalu anak Mikrobiologi (Pertanian) jelas dapet bioteknologi, mikrobiologi pangan, dan sejenisnya, yang notabene kita juga dapetin.
Tapi yang dapet sistem manejemen mutu, regulasi pangan, pengendalian mutu, perancangan pabrik sekaligus; mau ngga mau cuma TPHP, guys. Kalaupun jurusan lain ada, dijamin ngga sedetail TPHP karena ranah awalnya udah berbeda. Kalau TPHP jelas berbasis produk pangan. Dari mata kuliah Analisis Pangan dan Hasil Pertanian juga kita dapet ilmu tentang penggunaan alat-alat canggih untuk deteksi suatu komponen dalam pangan misal GC (Gas Chromatography), HPLC (High Pressure Liquid Chromatography), PCR (Polymerase Chain Reaction), dan macam-macam alat lainnya yang sebenarnya ngga cuma penting untuk pangan tapi juga dipake di farmasi, pertanian, dan forensik gitu.
Jadi bisa sedikit dibilang kalau TPHP, Ilmu Gizi, dan Teknik Kimia itu ibarat kakak-adik. Lalu ekonomi serta biologi itu sepupunya, hahaha. Salah satu dosen Kimia pernah bilang kalau yang anak TPHP pelajari itu mirip sama yang dipelajari anak Teknik Kimia, cuma anak Teknik Kimia lebih condong ke pengolahan full kimianya (basisnya ngga harus food-grade) serta ngga bergaul sama makhluk biologis mini-mini yang unyu seperti bakteri dan yeast.
Yang jelas nih, setelah masuk TPHP, saya merasa TPHP itu Teknologi Pangan yang komplit banget! Diajarin gizi iya. Diajarin inovasi bikin produk iya. Diajarin wirausaha iya. Diajarin manajemen mutu dan keamanan pangan iya. Diajarin biotek dan mikrobiologi iya. Diajarin bikin pabrik iya. Diajarin jadi calon suami/istri yang baik, juga iya! *loh*
Jadi, TPHP beda loh ya sama tata boga. Kita bukan asal masak-masak. Toh kalo ada masak-masak atau bikin produk, kita harus pake sederet jurnal acuan dan analisis macem-macem. Kalau tata boga kan bikin resep formulasi sampai bisa jadi produk, ya udah selesai. Kalau TPHP engga, dilihat dari aspek gizinya gimana, keamanan pangannya gimana, produksinya gimana, pengolahannya gimana, keefisienannya gimana.
Misal nih kita nemu dari hasil penelitian kalau daun kelor itu punya kelebihan A dan B dibanding daun lain. Ternyata setelah baca-baca jurnal dan coba-coba, daun kelor ini bisa loh dibikin sebagai campuran kue atau dibuat menjadi macha-latte dengan rasa yang hampir mirip, bentuk yang lebih viscous (kental) karena kandungan seratnya yang lebih tinggi, serta punya kandungan kalsium yang lebih tinggi dibanding sumber nabati lainnya, maupun beberapa kelebihan lainnya.
So, bikinnya gimana? Kalau asal bikin mungkin jadi, tapi kandungan gizinya gimana, ya? Bakal hilang selama proses ngga ya? Kalau selama proses pengeringan dan pembuatan jadi bubuknya sembarangan, banyak nutrisi yang hilang ngga ya? Trus nanti pengemasannya gimana ya biar menarik tapi masa simpannya bisa panjang? Rasanya gimana ya kalau udah lebih dari sehari dan nyimpennya baiknya gimana? Yang disukai orang-orang tuh rasa yang gimana ya? Kita bisa bikin biar tekstur, rasa, dan baunya lebih better ngga ya? Nah, TPHP gives you these much knowledge about it, guys!
Intinya, seru abis kuliah di TPHP meskipun saya masih tetep ngga suka ama itung-itungan. But, it’s okay. Yang jelas prospek dan peluang kerjanya luas, seperti yang saya jabarkan di atas. Hmm alright, udah cukup kan? Apa yang saya tulis ini jelas masih sekelumit aja tentang TPHP, loh. Masih banyak keseruan lain yang belum saya beberkan, hahaha. Semoga dengan apa yang saya tullis ini bisa memberikan gambaran buat temen-temen ya! Fighting and Always be the Best of You! ☺
Prestasi anak TPHP ugm kok jarang ada di internet ya?
ReplyDeleteSaya coba cari cari tapi gak ada
Boleh penjelasannya kak