“Law is Social Engineering” | Wahita Damayanti FH UGM 2013

“ Law is Social Engineering”


      Hai.. Saya Wahita Damayanti. Biasa dipanggil Maya..
Kebetulan, saya berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) Jadi saya akan menceritakan sedikit tentang anatomi tubuh manusia dan penyakit-penyakitnya. Eh salah, tentu saja saya akan menceritakan tentang pernak-pernik berkuliah di Fakultas Hukum, terkhusus di UGM.
Fakultas Hukum UGM termasuk salah satu fakultas yang paling tua di UGM. Menurut saya hal ini sangat bisa dimaklumi lah ya. Secara ketika UGM berdiri tahun 1949, Indonesia masih belum lepas-lepas banget dari cengkeram penjajahan. Jadi pendidikan di bidang hukum dan kebutuhan lulusan fakutas hukum menjadi menjadi salah satu kebutuhan penting kala itu. Ini hemat saya saja sih. Hehe
Kalau misal temen-temen berminat untuk melanjutkan pendididikan di Fakultas Hukum UGM, ada dua jalur yang bisa kalian tempuh.  Ada jalur reguler dan IUP (International Undergraduate Program). Dua program sama, tapi beda. Loh, gimana sih? Hehe. Saya beri gambaran halusnya. Kalo di IUP temen-temen akan mendapatkan kuliah dengan bahasa pengantar bahasa Inggris. Dan beberapa dosennya adalah bule/native/WNA. Sementara kalo reguler, kalian bisa pilih bahasa daerah kalian masing-masing sebagai bahasa pengantar. (hehe canda ding). Ya kalo reguler bahasa utamanya tentu bahasa Indonesia. Tapi sebenernya dosennya ga beda kok. Dosen IUP dan reguler sama. Ruang kuliah yang dipake juga sama. Trus kalo anak IUP, mereka ada beban magang/ internship di luar negeri. Sementara anak reguler bisa ngerjain skripsi aja udah sukur. Wkwkwk canda lagi. Kalo reguler ga ada bebean magang. Biasanya temen-temen reguler yang magang menggunakan magang sebagai alternatif mengisi liburan. Bedanya yang lain yaaaa tentu saja. Biaya. Taulah ya mahal yang mana. Tapi keduanya baik, tergantung selera temen-temen pilih yang mana.
Di FH UGM, jurusannya Cuma satu. Ilmu Hukum. Di taun ajaran baru kita akan ketemu hampir sekitar 500an kelluarga baru. Kuliahnya pindah-pindah kelas, dan ganti-ganti temen. Jadi jangan heran kalo kamu ketemu anak FH terus ada yang tanya
“ Kenal si A, B, C gak?
“ Waduh nggak e”
Ya, karena temen kita setiap hari ganti-ganti dalam kelas. Tapi ini biasany bertahan satu tahunan. Ketika kamu semakin tua dan semakin banyak kegiatan di kampus, kamu bisa kenal, minimal tahu semua temen angkatanmu, bahkan kakak kelas. So, sosialisasi dan komunikasi menjadi modal yang penting banget untuk membangun jaringan kamu di FH.
Di semester 1 sampai 4, temen-temen akan mendaat mata kuliah yang sama satu angkatan. Baru nanti di semester 5, temen-temen bisa mengambil mata kuliah yang disebut mata kuliah konsentrasi. Ada  11 konsentrasi yang ditawarkan:
  1. Pidana
  2. Perdata
  3. Tata Negara
  4. Lingkungan
  5. Islam
  6. Agraria
  7. Internasional
  8. Dagang
  9. Adat
  10. Pajak
  11. Administrasi Negara
Untuk lebih tau apa itu hukum pidana, perdata, agraria dll bisa googling sendiri ya. Atau kalau mau kepo bisa ke law.ugm.ac.id
Di Indonesia, fakultas hukum pasti punya konsentrasi pidana, perdata, dan tata negara. Tapi ga semua punya lingkungan, Islam, administrasi negara dll. O iya, ada lagi ni. Sebagai salah satu Fakultas Hukum terbaik di Indonesia, dosen-dosen di FH UGM pastinya juga dosen-dosen yang topcer lah. Ga aneh kalau kalian bakalan ketemu dan diskusi bareng orang-orang yang sering mondar-mandir di TV kayak Pak Zainal Arifin Mochtar, Oce Madril, Prof. Denny Indrayana, Prof. Edward Hiariej, dll. Gimana? Makin mupeng masuk FH UGM kan?
Makanya temen-temen harus siapakan kemampuan terbaik ya untuk bisa masuk FH UGM. Ga boleh ragu sedikitpun. Kuliah hukum bukan berarti kita  harus ngapalin pasal-pasal kok. Hehe. Hakim pun masih buka kitab undang-undang kalo lagi sidang. Kita belajar teori dasar berbagai bidang yang berkaitan dengan hukum. (dan apapun gerak kita itu berhubungan ma hukum). Belajar di fakultas hukum ga cuma biar bisa jadi hakim/jaksa/ pengacara.. Tapi bisa di banyaaaaak bidang. Sebut aja apa pasti di situ ada anak hukumnya. Hehe.
Saya sendiri bersyukur bisa kuliah di Fakultas Hukum. Selain bisa kenal banyak temen dan guru-guru yang hebat. Tetapi yang paling penting adalah esensi belajar hukum sendiri yakni untuk memuliakan manusia . Mengutip Roscoe Pound yang punya quotes legendaris
“ law is social engineering”. Hukum dalam tataran ide harus ditransformasikan ke dalam tataran sosial. (to bring the law in books into direct contact with the law in action). Untuk bisa mengubah keadaan, maka kita jadikan hukum sebagai alat yang bisa mengubahnya (duh, kok jadi filosofis gini ya).
Hmmm apa lagi ya. Kayaknya segitu dulu deh pengantar buat temen-temen yang kepingiiiiin masuk FH UGM. Kalo mau kepo lebih lanjut bisa tanya kepada google, tema, saudara, atau saya di instagram @wahitad. ( endingnya ga nyambung). Duluan ya, bye! ☺

Share on Google Plus

About Unknown

0 comments:

Post a Comment