Dari Dokter Kecantikan, Sampai ke TPHP
Ufairoh Nurulhayah, TPHP UGM 2012
Sebelumnya mau
cerita dulu nih asal mula kenapa aku bisa menjadi mahasiswi departemen (kalau di UGM sejak 2016 istilah jurusan
diganti dengan kata departemen) Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP).
Semasa awal kelas 3 SMA, aku sudah mulai ikut bimbel buat persiapan SNMPTN
tulis (kalau sekarang sudah ganti
istilahnya dengan SBMPTN ya?). Nah di tempat bimbel tersebut selain belajar
mengerjakan soal, kita juga diarahkan dalam memilih jurusan. Pengajar disana
memberikan informasi mengenai berbagai jurusan yang dikelompokkan ke beberapa
sektor agar mudah untuk dibaca. Adapun informasi
yang diberikan yaitu penjelasan singkat mengenai apa saja yang akan dipelajari, universitas yang menyediakan jurusan
tersebut, profesi yang bisa dipilih setelah lulus dan passing grade. Karena
memang SMA ku terhitung masih baru, jadi alumni yang ada belum tersebar
sehingga informasi mengenai berbagai jurusan masih minim.
Saat SNMPTN tulis
untuk jurusan IPA, kita dikasih kesempatan untuk memilih 2 jurusan. Kemudian
timbul beberapa pertanyaan dariku yang mungkin saja adek-adek sekalian juga
menanyakan hal yang sama. Disini aku mencoba menjawab sesuai dengan
pengalamanku dan beberapa teman pada jamanku dulu J
Q : Bagaimana menentukan jurusan?
A : Pertama, pastinya pilih
jurusan yang selaras dengan lifegoal kamu. Fyi, pilihan
pertamaku adalah jurusan Farmasi. Semula, aku bercita-cita ingin menjadi dokter
tepatnya dokter kecantikan (dulu masih
polos bahasanya). Kemudian aku diarahkan ke jurusan kedokteran. Tapi kurang
sreg, karena ternyata jenjangnya
sangat panjang untuk ke spesialis itu (kulit dan kelamin) dilihat dari masa
kuliah dan biayanya. Lalu saat aku cari tahu lagi, ternyata jurusan farmasi ada
peminatan ke klinisnya, dimana mempelajari peracikan obat untuk kesehatan
tertentu (info detailnya silakan baca
anak jurusan farmasi ya, karena dulu aku masih awam).
Kedua, pilih
jurusan yang sekiranya itu hobi
kamu. Menilik hobiku, ternyata aku suka olahraga, membuat kue dan bermain
komputer. Setelah berdiskusi dengan orangtua dan guru, melihat prospek
pekerjaan kedepan, akhirnya aku memilih TPHP sebagai pilihan keduaku (tapi ternyata….. terus dibaca sampai selesai
ya J). Ya, hobi atau kesukaan agar kamu bisa maksimal
dalam kuliahnya. Terkunci dengan satu jurusan tidak ada salahnya kok, yang
salah itu jika kamu tidak terbuka untuk melihat kesempatan di jurusan lain.
Semasa SMA, cukup banyak temanku yang ingin masuk farmasi. Oleh karena itu aku memilih
cadangan jurusan TPHP, bukan berarti menyerah sebelum bersaing tetapi mencoba
melihat kesempatan di jurusan lain (alasan
hehe).
Q : Bagaimana menempatkan
jurusan di pilihan I dan II?
A: Jika kamu hanya punya satu
pilihan jurusan maka bandingkan universitasnya. Pilih universitas yang paling
kamu inginkan di pilihan I. Namun, jika kamu masih ragu atau bahkan memang
kedua jurusan tersebut kamu inginkan barulah pilih jurusan dengan passing grade lebih tinggi sebagai
pilihan I.
Pilihan I aku
adalah Farmasi UI. Aku memilih UI karena memang dekat dengan rumah. Kemudian
pilihan II aku adalah TPHP UGM, sayang di UI belum ada jurusan teknologi
pangan. Sengaja aku memilih UGM, karena tempatnya di Jogja dan passing grade-nya lebih rendah
dibandingkan Teknologi Pangan IPB. Fyi, seseorang
yang tidak lolos di pilihan I bukan selalu karena nilainya dibawah passing grade yang telah ditetapkan,
bisa jadi karena kuota yang diberikan
oleh universitas tersebut sudah terpenuhi oleh orang lain yang memiliki
nilai lebih tinggi dari kamu.
Q : Cari jurusan atau
universitas?
A : Nah ini yang harus
diluruskan, salah besar kalau kamu kuliah hanya untuk ajang bergengsi.
Universitas negeri bukan berarti lebih baik daripada univ swasta, atapun
sebaliknya. Univ negeri 5 terbaik (tau
lah ya apa aja) bukan pula berarti lebih baik dari univ lainnya karena
semua tergantung dengan jurusan yang kamu pilih. Sangat disayangkan jika kamu
mengincar univ ternama, namun jurusan yang kamu pilih bukan keinginanmu dan passing grade-nya pun kecil. Jadi, tetap
utamakan jurusan. Kemudian barulah bandingkan univ mana saja yang menyediakan
jurusan tersebut. Karena saat ini case nya
sedang memilih untuk SNMPTN tulis dan hanya 2 pilihan maka dimanfaatkan
semaksimal mungkin, memilih yang terbaik dan realistis. Sebelumnya sering ikut Try Out kan? Nah jadikan nilai tersebut
acuanmu. Beberapa kali aku ikut Try Out,
mungkin hanya 3 kali nilaiku tembus ke pilihan I dan Alhamdulillah selalu
diatas passing grade pilihan II (karena memang kecil saat itu). Sehingga
aku optimis dengan kedua pilihanku tersebut. Oh ya, ada satu hal yang baru aku
ketahui setelah berbincang dengan temanku yang juga kuliah di jurusan sama
namun beda universitas. Ternyata beda univ beda pula fokusan. Yang aku rasa UGM
itu lebih kepada mencetak para akademisi, kesimpulan yang aku dapatkan ketika
membandingkan dengan temanku itu (ini
subjektif ya). Jadi silakan diperhatikan kembali universitas yang kamu
pilih J
Ya, itu adalah pengalamanku yang sangat subjektif. Lalu bagaimana
setelah menjadi mahasiswi TPHP UGM?
Saat berkenalan, ternyata kebanyakan
teman seangkatanku memilih TPHP sebagai jurusan pilihan kedua mereka dimana
pilihan pertamanya antara lain kedokteran, farmasi atau teknik kimia. Disitu
aku menemukan teman senasib hehe Lambat laun, semula yang aku kira di jurusan
ini aku akan belajar memasak, menghias, menyicipi makanan ternyata tidak begitu
tepat. Tetap ada perihal tersebut tapi tidak seperti yang ku bayangkan yang
ternyata itu lebih kepada jurusan Tata Boga. Oke tak mengapa, aku mulai
mengikuti perkuliahan.
Tahun pertama kuliah masih
teori dasar seputar kimia, biologi, biokimia, fisika dan mikrobiologi. Mulai
mengasyikkan ketika tahun ketiga, dimana mulai banyak mata kuliah pilihan. Dan
aku mulai mengenal istilah fortifikasi gizi. Ketika aku diskusi dengan teman
jurusan gizi, ternyata mata kuliah kami pun hampir sama. Adapun cukup banyak
lulusan gizi melanjutkan masternya di ilmu pangan. Disitu aku mulai
merencanakan kembali lifegoal ku,
yaitu menekuni ilmu fortifikasi gizi pada bakery.
Sangat disayangkan, link yang aku
punya sangat minim mengenai jurusan, baik kedekatan dengan dosen ataupun teman
sejurusan dari univ lain karena pada tahun kedua kuliah aku mulai mengikuti
unit kegiatan mahasiswa (UKM) tingkat universitas berbasis kewirausahaan
sehingga aku tidak aktif di jurusan. Jadi untuk mengetahui lebih dalam mengenai
internal jurusan TPHP UGM silakan baca tulisan teman sejurusan saya lainnya J
Masih bingung ambil TPHP UGM atau tidak?
1. Kalau kamu ingin jadi dosen
atau peneliti, tepat sekali untuk masuk TPHP UGM. Karena
dosen TPHP UGM sangat sering menawarkan proyek kepada mahasiswanya dan tingkatannya bisa internasional loh. Paham
proyek kan? Sekilas intinya, dosen meminta bantuan kepada mahasiswa untuk
melakukan penelitian tertentu. Dosen TPHP UGM pun punya link yang luas, jadi kamu bisa minta bantuan mereka untuk
memudahkan kalian ke jenjang selanjutnya seperti melanjutkan S2 ataupun bekerja
di Pusat Penelitian tertentu. So,
kuncinya yang ingin jadi dosen ataupun peneliti, PDKT teruslah sama dosen dan jangan lupa miliki IPK yang tinggi (cumlaude).
2. Kalau kamu ingin bekerja di
industri atau perusahaan makanan dan minuman ternama, TPHP UGM juga pilihan
yang tepat. Salah satu mata kuliah
wajib kami yaitu kerja praktek dan perancangan pabrik outclass. Mungkin seperti magang kalau di jurusan lain meskipun
agak berbeda tugasnya, sehingga kamu diminta untuk mengamati dan menganalisi
suatu industri tersebut. Sangat detail loh, mulai dari tahapan produksi,
pengemasan, alat dan mesin, pemasaran, sanitasi, utilitas, tenaga kerja dan
lainnya. Ilmu inilah yang sangat bermanfaat ketika besok kamu akan beneran
terjun ke suatu industri. Jadi dimanfaatkan mata kuliah ini dengan memilih
industri sasaran kalian kelak, agar bisa menjadi permulaan untuk berkenalan
dengan HRD disana. Juga aktif di HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) karena akan
sering ada kunjungan industri.
3. Kalau kamu ingin berwirausaha,
TPHP UGM pilihan cukup tepat. Ada
mata kuliah perancangan pabrik inclass
dan ekonomi teknik. Di mata kuliah tersebut, kalian akan diberi tugas
merencanakan sebuah pabrik dari hulu ke hilir yakni bagaimana memilih bahan
baku yang tepat, proses produksi yang sesuai, perhitungan keuangan, dan
lainnya. Nah itu baru perencanaan, untuk prakteknya barulah kalian yang harus
giat sendiri mencari kesempatan tersebut. UGM memfasilitasi mahasiswa yang
ingin berwirausaha, baik pelatihan ataupun permodalan seperti PKM atau PMW (cari tahu sendiri ya). UGM pun memiliki
UKM KOPMA yang didalamnya kalian akan terjun langsung dalam manajemen suatu
usaha.
Ilmu di dunia perkuliahan
sangat luas, sehingga jika kamu belum menentukan tujuan kamu kuliah maka akan
kebingungan sendiri. Adapun tujuan tersebut akan membantu kamu dalam menentukan
prioritas nanti.


0 comments:
Post a Comment